"MAKALAH AKUNTANSI 2 KAS bab 3"


MAKALAH
AKUNTANSI 2
KAS



Disusun dalam rangka memenuhi tugas
Mata Kuliah Akuntansi 2
Semester 4

Penyusun :
Fatkul Huda
      Mutohar
    Aang Khunaifi
 Adha Ni’mah
      Arini
      Asmaul

Dosen Pembimbing :
Mashuri, SE. Ak


Program Studi Ekonomi Syari’ah
SEKOLAH TINGGI ILMU SYARI’AH
SENTRA BISNIS ISLAM
SURABAYA
KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya meskipun dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami  semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga  untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi maklah ini dengan lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampa akhir. Semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Surabaya, 27 Mei 2012

Penyusun

                                                                                               

                                                                                                                       

BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Kas
            Perusahaan memerlukan kas untuk menjaga kelancaran operasi usahanya dan kas harus diatur secara seksama, sehingga tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit yang tersedia setiap waktu.
Pengertian kas menurut M. Munandar dalam bukunya Pokok-Pokok Intermediate Accounting (1996 : 32) yaitu : Kas adalah semua uang kertas dan logam, baik mata uang dalam negeri maupun luar negeri, serta surat-surat yang mempunyai sifat seperti mata uang yaitu sifat dapat segera dipergunakan untuk melakukan pembayaran-pembayaran pada setiap saat dikehendaki.
Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan (2001; 258) mengatakan bahwa : Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar memenuhi syarat; setiap saat dapat ditukar menjadi kas, tanggal jatuh temponya sangat dekat, dan kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat bunga.
Menurut Kieso dan E. Donal dalam buku Akuntansi Intermediate (2002 : 380), mengatakan bahwa : Kas adalah aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya.
Kas merupakan satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca, karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian kita. Kas juga menjadi begitu penting karena perusahaan harus mempertahankan likuiditas yang memadai, yakni mereka harus memiliki uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar kelangsungan perusahaan dapat terus beroperasi.
Menurut Suad Husnan dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen keuangan (1998; Edisi Kedua) mengemukakan bahwa : Kas adalah suatu bentuk aktiva yang paling likuid, yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial (keuangan) perusahaan.
Dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kas merupakan semua jenis uang dan surat-surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat, dan sebagai alat pertukaran yang paling likuid yang digunakan sebagai ukuran dalam keuangan serta umumnya diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
            Agar dapat dilaporkan sebagai kas, suatu pos harus tersedia setiap saat dan tidak dibatasi penggunaannya untuk pembayaran kewajiban lancarnya.
Persediaan uang kas di dalam perusahaan terutama diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut :
  1. kebutuhan untuk melakukan transaksi
  2. Kebutuhan untuk pengeluaran tak terduga
  3. Kebutuhan untuk menggunakan kesempatan berspekulasi yang ada untuk menarik keuntungan dengan akibat dari adanya uang kas yang cukup dalam perusahaan.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah manajemen kas yang baik.
B.     Tujuan Manajemen Kas :
1. Melindungi kas dari tindakan penyelewengan, penggelapan ataupun pencurian
a.      Pemisahan teknis secara tegas antara petugas yang melakukan pencatatan dengan petugas yang menangani kas secara fisik.
b.      Diterapkannya sistem kunci / password untuk aplikasi komputer.
c.       Rolling karyawan dan pemberian cuti kepada karyawan
d.      Menyimpan kas di bank dan hanya menyediakan sejumlah kecil kas di perusahaan untuk keperluan pengeluaran rutin harian.
2. Ketersediaan kas harus direncanakan dengan baik agar tersedia dalam jumlah yang paling ekonomis.
3. Agar setiap penggunaan satu rupiah kas dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi perusahaan.
C.     Sifat/Karakteristik kas:
a)      Aktif tapi tidak produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak boleh dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh pendapatan, kas harus diubah terlebih dahulu menjadi persediaan, piutang dst. Tetapi juga tdk diperkenankan seluruh kas diubah bentuknya, karena perusahaan akan kesulitan beroperasi apbl tidak disediakan kas yang memadai. Dari kondisi ini maka manajemen harus mampu menciptakan adanya keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut.
b)      Tidak memiliki identitas kepemilikan, sehingga mudah dipindah tangankan. Dengan kondisi ini maka manajemen harus yakin bahwa:
-          Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan
-          Semua uang yang seharusnya diterima, benar2 diterima
-          Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan






D.    YANG TERMASUK DAN YANG TIDAK TERMASUK DALAM KAS

Yang termasuk dalam kas(cash) :
  • Uang tunai dalam bentuk kertas/logam
  • Uang perusahaan yang disimpan di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil
  • Cek yang diterima sebagai pembayaran dari pihak lain
  • Cek perjalanan(travell check) adalah yang diterbitkan oleh suatu bank untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jarak jauh.
  • Kasir cek adalah cek yang dibuat dan ditanda tangani oleh suatu bank,ditarik oleh bank itu sendiri untuk melakukan pembayaran ke pihak lain
  • Wesel post: dapat dijadikan uang tunai pada saat diperlukan 

Yang tidak termasuk dalam kas(cash) :
  • Deposito berjangka/Time deposite : uang simpanan di bank yang hanya dapat diambil setelah jangka waktu tertentu berakhir
  • Uang yang disediakan untuk tujuan-tujuan tertentu sehingga terikat penggunaannya Contoh : Dana Pensiun
  • Cek mundur/Post date check : tidak dapat digolongkan ke dalam kas sebelum jangka waktunya
·         Perangko
E.     MODEL PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAS
1. Model Boumol
Model Ini secara empiris sulit untuk dipenuhi, hal ini disebabkan :
a.      Model ini menggunakan asumsi bahwa semua kas perusahaan dalam bentuk deposito dan     cash equivalent.
a.      Diasumsikan bahwa penggunaan kas oleh perusahaan dalam kondisi penuh kepastian dan dalam jumlah yang tetap
b.      Untuk merubah deposito dan aktiva ekuivalen lainnya diperlukan waktu dan biaya.


C =√ 2 OD / i

 
Rumus :


di mana :        C = Jumlah kas optimum
                        O = Biaya Transaksi
                        D = Kebutuhan Kas setahun
                        i   = Tingkat bunga    
2. Model Miller dan Orr
            Mekanisme perencanaan dan pengendalian kas dengan menetapkan batas kas optimum (Z) dan batas kas maksimum / batas atas (h).
Mekanisme :
Pada saat saldo kas tersedia mendekati sebesar (h), maka kas yang ada harus segera dirubah ke instrumen lain (misalnya didepositokan atau dibelikan surat-surat berharga), sehingga kas akan menjadi sebesar (Z), dan pada saat saldo kas mendekati nol (0), maka harus segera dilakukan pengubahan dari instrumen lain menjadi kas kembali, sehingga kas akan kembali menjadi sebesar (Z).

Rumus :
 




di mana :
Z = batas kas optimum
b = biaya transaksi
a = variasi pengeluaran kas
i = tingkat bunga atau hasil investasi
h = batas maksimal / batas atas


Pengendalian Kas
Dilakukan karena :
a. Uang kas dapat berpindahtangan dengan mudah
b. Tidak ada identifikasi pemilik
c. Kas adalah aktiva yang paling mungkin untuk diselewengkan dan disalahgunakan oleh para karyawan.
d. Banyak transaksi yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas.

Pengandalian Intern atas Penerimaan Kas
Semua penerimaan kas telah disetorkan ke bank dan catatan akuntansi perusahaan diselenggarakan dengan benar.
Aspek-aspek yang baik dari pengendalian inten atas penerimaan kas ini :
1.      Adanya penyaringan perhadap calon-calon karyawan yang akan dipekerjakan dan memberikan program pelatihan setelah mereka diterima.
2.      Menunjuk atau mengangkat karyawan tertentu sebagai kasir dan bendahara.
3.      Adanya pemisahan tugas antara kasir dan bagian yang mencatat (bagian            akuntansi).
4.      Otorisasi yang layak atas penerimaan kas di atas jumlah tertentu
5.      Adanya dokumen pendukung dan pencatatan
6.      Penggunaan cash register sebagai pencatat transaksi pada loket-loket pembayaran untuk penjualan tunai.
7.      Penerimaan kas disetorkan ke bank pada keesokan harinya, dan dilakukan oleh             karyawan yang bukan kasir dan bukan pula karyawan yang menangani buku besar dan buku tambahan.






Pengendalian Intern atas pengeluaran kas
Pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi-transaksi yang telah diotorisasi
Menjamin bahwa kas digunakan secara efisien
Aspek-aspek pengendalian intern atas pengeluaran kas :
1.      Setiap pengeluaran dilakukan dengan cek, untuk pengeluaran-[engeluaran dalam jumlah kecil dilakukan melalui kas kecil (petty cash).
2.      Pengeluaran-pengeluaran besar harus diotorisasi oleh dewan komisaris atau direksi.
3.      Karyawan yang menangani check, harus terpisah dengan yang mencatat            pengeluaran kas
4.      Auditor intern memeriksa transaksi-transaksi perusahaan, apakah sesuai dengan kebijakan manajemen.
5.      Adanya dokumen pendukung dan pencatatan
6.      Buku cek yang belum digunakan, harus disimpan dalam kotak besi dan di bawah pengawasan pejabat yang bukan menangani akuntansi.

PERENCANAAN KAS
Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian dan penginvestasian). Dengan kata lain manajer harus membuat proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo). Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan:
  1. Menentukan sumber penerimaan kas, misal; kas dari operasi rutin, kas dari pelunasan utang jangka panjang, investasi dari pemilik, penjualan aktiva tetap, mengeluarkan obligasi dll
  2. Menentukan rencana penggunaan kas, misal; pembayaran dividen, pembayaran utang jangka panjang, pembelian aktiva tetap, membayar gaji karyawan, dll
Berdasarkan 2 hal tadi maka manajemen dapat mengetahui seberapa besar kas yang dibutuhkan atau seberapa besar kas yang menganggur, selanjutnya dapat ditentukan langkah selanjutnya terhadap kas yang berlebihan/menganggur .


selanjutnya klik 
"MAKALAH AKUNTANSI 2 KAS bab 4"
Title: "MAKALAH AKUNTANSI 2 KAS bab 3"; Post By: Nafindo Group; Rating Blog: 5 from 5

No comments: