MAKALAH
AKUNTANSI 2
KAS
Disusun dalam rangka memenuhi tugas
Mata Kuliah Akuntansi 2
Semester 4
Penyusun :
Fatkul Huda
Mutohar
Aang Khunaifi
Adha Ni’mah
Arini
Asmaul
Dosen Pembimbing :
Mashuri, SE. Ak
Program Studi Ekonomi Syari’ah
SEKOLAH TINGGI ILMU SYARI’AH
SENTRA BISNIS ISLAM
SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya meskipun dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi maklah ini dengan lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampa akhir. Semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Surabaya, 27 Mei 2012
Penyusun
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kas
Perusahaan memerlukan kas untuk menjaga kelancaran operasi usahanya dan kas harus diatur secara seksama, sehingga tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit yang tersedia setiap waktu.
Pengertian kas menurut M. Munandar dalam bukunya Pokok-Pokok Intermediate Accounting (1996 : 32) yaitu : Kas adalah semua uang kertas dan logam, baik mata uang dalam negeri maupun luar negeri, serta surat-surat yang mempunyai sifat seperti mata uang yaitu sifat dapat segera dipergunakan untuk melakukan pembayaran-pembayaran pada setiap saat dikehendaki.
Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan (2001; 258) mengatakan bahwa : Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar memenuhi syarat; setiap saat dapat ditukar menjadi kas, tanggal jatuh temponya sangat dekat, dan kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat bunga.
Menurut Kieso dan E. Donal dalam buku Akuntansi Intermediate (2002 : 380), mengatakan bahwa : Kas adalah aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya.
Kas merupakan satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca, karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian kita. Kas juga menjadi begitu penting karena perusahaan harus mempertahankan likuiditas yang memadai, yakni mereka harus memiliki uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar kelangsungan perusahaan dapat terus beroperasi.
Menurut Suad Husnan dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen keuangan (1998; Edisi Kedua) mengemukakan bahwa : Kas adalah suatu bentuk aktiva yang paling likuid, yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial (keuangan) perusahaan.
Dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kas merupakan semua jenis uang dan surat-surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat, dan sebagai alat pertukaran yang paling likuid yang digunakan sebagai ukuran dalam keuangan serta umumnya diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
Agar dapat dilaporkan sebagai kas, suatu pos harus tersedia setiap saat dan tidak dibatasi penggunaannya untuk pembayaran kewajiban lancarnya.
Persediaan uang kas di dalam perusahaan terutama diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut :
- kebutuhan untuk melakukan transaksi
- Kebutuhan untuk pengeluaran tak terduga
- Kebutuhan untuk menggunakan kesempatan berspekulasi yang ada untuk menarik keuntungan dengan akibat dari adanya uang kas yang cukup dalam perusahaan.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah manajemen kas yang baik.
B. Tujuan Manajemen Kas :
1. Melindungi kas dari tindakan penyelewengan, penggelapan ataupun pencurian
a. Pemisahan teknis secara tegas antara petugas yang melakukan pencatatan dengan petugas yang menangani kas secara fisik.
b. Diterapkannya sistem kunci / password untuk aplikasi komputer.
c. Rolling karyawan dan pemberian cuti kepada karyawan
d. Menyimpan kas di bank dan hanya menyediakan sejumlah kecil kas di perusahaan untuk keperluan pengeluaran rutin harian.
2. Ketersediaan kas harus direncanakan dengan baik agar tersedia dalam jumlah yang paling ekonomis.
3. Agar setiap penggunaan satu rupiah kas dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi perusahaan.
C. Sifat/Karakteristik kas:
a) Aktif tapi tidak produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak boleh dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh pendapatan, kas harus diubah terlebih dahulu menjadi persediaan, piutang dst. Tetapi juga tdk diperkenankan seluruh kas diubah bentuknya, karena perusahaan akan kesulitan beroperasi apbl tidak disediakan kas yang memadai. Dari kondisi ini maka manajemen harus mampu menciptakan adanya keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut.
b) Tidak memiliki identitas kepemilikan, sehingga mudah dipindah tangankan. Dengan kondisi ini maka manajemen harus yakin bahwa:
- Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan
- Semua uang yang seharusnya diterima, benar2 diterima
- Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan
D. YANG TERMASUK DAN YANG TIDAK TERMASUK DALAM KAS
Yang termasuk dalam kas(cash) :
- Uang tunai dalam bentuk kertas/logam
- Uang perusahaan yang disimpan di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil
- Cek yang diterima sebagai pembayaran dari pihak lain
- Cek perjalanan(travell check) adalah yang diterbitkan oleh suatu bank untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jarak jauh.
- Kasir cek adalah cek yang dibuat dan ditanda tangani oleh suatu bank,ditarik oleh bank itu sendiri untuk melakukan pembayaran ke pihak lain
- Wesel post: dapat dijadikan uang tunai pada saat diperlukan
Yang tidak termasuk dalam kas(cash) :
- Deposito berjangka/Time deposite : uang simpanan di bank yang hanya dapat diambil setelah jangka waktu tertentu berakhir
- Uang yang disediakan untuk tujuan-tujuan tertentu sehingga terikat penggunaannya Contoh : Dana Pensiun
- Cek mundur/Post date check : tidak dapat digolongkan ke dalam kas sebelum jangka waktunya
· Perangko
E. MODEL PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAS
1. Model Boumol
Model Ini secara empiris sulit untuk dipenuhi, hal ini disebabkan :
a. Model ini menggunakan asumsi bahwa semua kas perusahaan dalam bentuk deposito dan cash equivalent.
a. Diasumsikan bahwa penggunaan kas oleh perusahaan dalam kondisi penuh kepastian dan dalam jumlah yang tetap
b. Untuk merubah deposito dan aktiva ekuivalen lainnya diperlukan waktu dan biaya.
|
di mana : C = Jumlah kas optimum
O = Biaya Transaksi
D = Kebutuhan Kas setahun
i = Tingkat bunga
2. Model Miller dan Orr
Mekanisme perencanaan dan pengendalian kas dengan menetapkan batas kas optimum (Z) dan batas kas maksimum / batas atas (h).
Mekanisme :
Pada saat saldo kas tersedia mendekati sebesar (h), maka kas yang ada harus segera dirubah ke instrumen lain (misalnya didepositokan atau dibelikan surat-surat berharga), sehingga kas akan menjadi sebesar (Z), dan pada saat saldo kas mendekati nol (0), maka harus segera dilakukan pengubahan dari instrumen lain menjadi kas kembali, sehingga kas akan kembali menjadi sebesar (Z).
Rumus :
di mana :
Z = batas kas optimum
b = biaya transaksi
a = variasi pengeluaran kas
i = tingkat bunga atau hasil investasi
h = batas maksimal / batas atas
Pengendalian Kas
Dilakukan karena :
a. Uang kas dapat berpindahtangan dengan mudah
b. Tidak ada identifikasi pemilik
c. Kas adalah aktiva yang paling mungkin untuk diselewengkan dan disalahgunakan oleh para karyawan.
d. Banyak transaksi yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas.
Pengandalian Intern atas Penerimaan Kas
Semua penerimaan kas telah disetorkan ke bank dan catatan akuntansi perusahaan diselenggarakan dengan benar.
Aspek-aspek yang baik dari pengendalian inten atas penerimaan kas ini :
1. Adanya penyaringan perhadap calon-calon karyawan yang akan dipekerjakan dan memberikan program pelatihan setelah mereka diterima.
2. Menunjuk atau mengangkat karyawan tertentu sebagai kasir dan bendahara.
3. Adanya pemisahan tugas antara kasir dan bagian yang mencatat (bagian akuntansi).
4. Otorisasi yang layak atas penerimaan kas di atas jumlah tertentu
5. Adanya dokumen pendukung dan pencatatan
6. Penggunaan cash register sebagai pencatat transaksi pada loket-loket pembayaran untuk penjualan tunai.
7. Penerimaan kas disetorkan ke bank pada keesokan harinya, dan dilakukan oleh karyawan yang bukan kasir dan bukan pula karyawan yang menangani buku besar dan buku tambahan.
Pengendalian Intern atas pengeluaran kas
Pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi-transaksi yang telah diotorisasi
Menjamin bahwa kas digunakan secara efisien
Aspek-aspek pengendalian intern atas pengeluaran kas :
1. Setiap pengeluaran dilakukan dengan cek, untuk pengeluaran-[engeluaran dalam jumlah kecil dilakukan melalui kas kecil (petty cash).
2. Pengeluaran-pengeluaran besar harus diotorisasi oleh dewan komisaris atau direksi.
3. Karyawan yang menangani check, harus terpisah dengan yang mencatat pengeluaran kas
4. Auditor intern memeriksa transaksi-transaksi perusahaan, apakah sesuai dengan kebijakan manajemen.
5. Adanya dokumen pendukung dan pencatatan
6. Buku cek yang belum digunakan, harus disimpan dalam kotak besi dan di bawah pengawasan pejabat yang bukan menangani akuntansi.
PERENCANAAN KAS
Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian dan penginvestasian). Dengan kata lain manajer harus membuat proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo). Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan:
- Menentukan sumber penerimaan kas, misal; kas dari operasi rutin, kas dari pelunasan utang jangka panjang, investasi dari pemilik, penjualan aktiva tetap, mengeluarkan obligasi dll
- Menentukan rencana penggunaan kas, misal; pembayaran dividen, pembayaran utang jangka panjang, pembelian aktiva tetap, membayar gaji karyawan, dll
Berdasarkan 2 hal tadi maka manajemen dapat mengetahui seberapa besar kas yang dibutuhkan atau seberapa besar kas yang menganggur, selanjutnya dapat ditentukan langkah selanjutnya terhadap kas yang berlebihan/menganggur .
F. REKONSILIASI BANK
Penyimpanan kas perusahaan dalam bentuk rekening giro bank merupakan salah satu cara dalam pengendalian intern terhadap kas karena pihak bank memiliki prosedur-prosedur tersendiri yang dapat memberikan keamanan terhadap kas. Secara periodik (biasanya bulanan) bank memberikan laporan bank yang berisi informasi mengenai saldo awal dan saldo akhir bulan, serta daftar transaksi yang terjadi selama bulan yang bersangkutan. Antara pembukuan perusahaan dengan laporan bank seringkali menunjukkan jumlah saldo yang berbeda. Hal ini disebabkan dua hal yaitu :
a. adanya perrbedaan waktu pencatatan atau keterlambatan pencatatan baik dari pihak bank maupun perusahaan
b. terdapatnya kesalahan pencatatan baik yang dilakukan pihak perusahaan maupun pihak bank.
Berikut ini penjelasan mengenai penyebab perbedaan baik itu karena perbedaan waktu pencatatan ataupun karena kesalahan pencatatan :
- Bank belum mencatat perusahaan sudah mencatat yaitu dalam hal :
- setoran dalam perjalananan (deposit in transit = DIT)
- cek dalam perjalanan (Outstanding Check = OSC)
- Perusahaan belum mencatat, bank sudah mencatat dalam hal :
- penerimaan kas melalui bank
- biaya administrasi bank
- pendapatan bunga atau jasa giro
- adanya cek kosong dari konsumen atau debitur.
- Cek yang dikembalikan kepada penyetor karena alasan tertentu (bukan cek kososng) tetapi perlakuan pencatatannya sama dengan cek kososng
- Baik pihak bank ataupun perusahaan sama-sama melakukan kesalahan pencatatan.
Contoh Rekonsiliasi Bank
Pada tanggal 1 mei 2010, PT Rahadian membuka rekening giro di bank Muamalat dengan setoran mula-mula sebesar Rp. 4.000.000. Saldo menurut pembukuan perusahaan pada akhir mei sebesar Rp. 50.500.000, sedangkan menurut laporan dalam rekening Koran pihak bank sebesar Rp. 52.900.000. Setelah dilakukan prosedur rekonsiliasi diketahui bahwa perbedaan tersebut disebabkan karena berikut dibawah ini:
1. setoran dalam perjalanan Rp. 8.600.000
2. Cek yang masih beredar sejumlah Rp. 8.700.000 dengan perincian sebagai berikut : cek nomer 021 sebesar Rp. 4.700.000
Cek nomer 025 sebesar Rp. 2.600.000
Cek nomer 031 sebesar Rp. 1.400.000
3. Bank memberikan jasa giro sebesar Rp. 500.000 dan biaya bank yang dibebankan kepada perusahaan sebesar Rp. 1.200.000.
4. Cek sebesar Rp. 1.800.000 yang diterima perusahaan dari PT IDAMAN dinyatakan kosong oleh pihak bank.
5. Bank berhasil menagihkan wesel dengan nilai nominal Rp. 5.000.000. Terhadap jumlah tersebut bank membebankan biaya tagih atau biaya inkaso sebesar Rp. 200.000 sehingga nilai bersih yang diakui oleh bank sebesar Rp. 4.800.000.
Berdasarkan data diatas buatlah laporan rekonsiliasi dan jurnal penyesuaian yang diperlukan.
PT RAHADIAN Laporan Rekonsiliasi Bank Per 31 Mei 2010 | |||||||
Saldo perusahaan Rp. 50.500.000 Tambah : · Penagihan wesel Rp. 4.800.000 / pendaptan wesel (5.000.000-200.000) · Jasa giro Rp. 500.000 Rp. 5.300.000 Rp. 55.800.000 Kurang : · Cek kosong Rp. 1.800.000 · Biaya bank Rp.1.200.000 Rp. 3.000.000 Saldo perusahaan Rp. 52.800.000 | Saldo per bank Rp. 52.900.000 Tambah : · DIT Rp. 8.600.000 Rp. 61.500.000 Kurang : · Cek yang beredar Nomer 021 Rp. 4.700.000 Nomer 025 Rp. 2.600.000 Nomer 031 Rp. 1.400.000 Rp. 8.700.000 Saldo Bank Rp. 52.800.000 |
Berdasarkan rekonsiliasi diatas PT Rahadian perlu membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat adanya perubahan saldo kas perusahaan. Adapun jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah :
1. Untuk mencatat pendapatan dari piutang wesel yang dikurangi biaya tagih
Mei 31 Kas 4.800.000
Biaya tagih 200.000
Piutang wesel 5.000.000
2. Mencatat penerimaan jasa giro bank
Mei 31 Kas 500.000
Pendapatan jasa giro 500.000
3. Mencatat adanya cek kosong
Mei 31 Piutang Dagang 1.800.000
Kas 1.800.000
4. Mencatat adanya Biaya Bank
Mei 31 Biaya Bank 1.200.000
Kas 1.200.000
G. DANA KAS KECIL
Dana kas kecil dalam perusahaan berguna untuk menyediakan kas bagi pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang jumlahnya relatif kecil. Dalam membentuk kas kecil perusahaan harus menaksir jumlah kas yang perlu disediakan untuk jangka waktu tertentu misalnya untuk keperluan satu bulan. Terdapat dua metode akuntansi untuk menyelenggarakan dana kas kecil yaitu :
a. sistem dana tetap (Imprest System)
b. sistem dana berfluktuasi (fluctuating system).
Perusahaan biasanya mengeluarkan cek untuk mengisi dana kas kecil dan membuat jurnal sebagai berikut :
Kas kecil Rp. xxx
Kas Rp. xxx
Dana kas kecil dikelola oleh pemegang kas kecil dan biasanya menyimpan kas dalam peti /lemari penyimpan yang dilengkapi dengan kunci pengaman. Bila kas kecil akan digunakan dibuat bukti dokumen yang berupa bukti pengeluaran kas kecil dan ditanda tangani oleh orang yang mnenerima kas kecil (contoh bukti pengeluaran kas kecil ada di buku Haryono hal 29).
Pengoperasian dana kas kecil baik sistem dana tetap maupun sistem dana berfluktuasi meliputi 3 tahap yaitu
Sistem Dana Tetap | Sistem Dana Berfluktuasi |
1. Pembentukan kas kecil Kas kecil xxx Kas xxx | 1. Pembentukan kas kecil Kas kecil xxx Kas xxx |
2. Penggunaan/ Pengeluaran dana kas kecil Untuk sistem dana tetap pengeluaran kas kecil tidak dijurnal, penjurnalan atas pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru akan dilakukan pada saat kas kecil tersebut diisi kembali. | 2. Pengeluaran kas kecil Dilakukan penjurnalan atas pengeluaran-pengeluaran kas kecil. Macam-macam biaya xxx Kas kecil xxx |
3. Pengisian kembali kas kecil Pada saat pengisian kembali dilakukan penjurnalan terhadap pengeluaran-pengeluaran kas kecil Macam-macam biaya xxx Kas xxx | 3. Pengisian kembali kas kecil Kas kecil xxx Kas xxx Setelah pengisian kembali jumlah kas kecil dapat berubah tidak seperti jumlah semula sehingga system dana berfluktuasi untuk keperluan pengendalian kas kurang sesuai/ kurang baik. |
Contoh Kas Kecil Sistem Dana Tetap
Pada tanggal 10 desember 2010 PT Rahadian menetapkan penggunaan kas kecil system dana tetap dengan jumlah Rp. 500.000 dan akan diisi kembali setiap 2 pekan. Dana Kas kecil dibentuk pada tanggal 15 desember 2010. Transaksi yang terjadi selama pembentukan kas kecil sampai akhir tahun 2010 adalah sbb:
Desember 15 membentuk kas kecil Rp. 500.000
16 membayar kuitansi langganan Koran Rp. 150.000
20 membeli materai dan perangko Rp. 50.000
27 membayar makanan kecil Rp. 40.000
31 mengisi kembali dana kas kecil Rp. 240.000
Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi diatas.
Jawab :
- Pembentukan kas keci
Jurnal untuk mencatat pembentukan dana kas kecil
Des 15 Kas kecil 500.000
Kas 500.000
- Penggunaan dana kas kecil
Untuk sistem dana tetap tidak ada pencatatan.
- Pengisian kembali kas kecil
Jurnal untuk mencatat pengisian kembali tanggal 31 desember 2010
Des 31 Biaya langganan Koran 150.000
Biaya materai dan perangko 50.000
Biaya makanan kecil 40.000
Kas 240.000
Dari uraian diatas dana kas kecil tidak pernah dikredit sehingga saldo kas kecil selalu tetap sebesar Rp. 500.000. Pada akhir periode harus dilakukan pengisian kembali untuk mengakui adanya biaya-biaya yang dikeluarkan pada pengisian sebelumnya dan untuk menentukan jumlah dana kas kecil yang dilaporkan di Neraca. Berdasarkan contoh diatas, saldo dana kas kecil yang dilaporkan di neraca per 31 desember 2010 adalah Rp. 500.000
Tetapi jika tidak ada pengisian kembali pada akhir periode maka perlu dilakukan jurnal penyesuaian untuk mengakui biaya sejak pengisian sebelumnya sampai akhir periode tersebut. Sesuai contoh diatas bila tidak ada pengisian kembali maka jurnal penyesuaian yang dibuat adalah :
Des 31 Biaya langganan Koran 150.000
Biaya materai dan perangko 50.000
Biaya makanan kecil 40.000
Kas Kecil 240.000
Jika diposting maka saldo dana kas kecil pada akhir tahun 2010 adalah Rp. 260.000 yang berasal dari Rp. 500.000 – Rp. 240.000 = Rp. 260.000. Jumlah tersebut akan dilaporkan di neraca tanggal 31 desember 2010.
Pada awal periode 2011 dilakukan jurnal pembalik sbb:
2011 Kas kecil 240.000
Jan 2 Biaya langganan Koran 150.000
Biaya materai dan perangko 50.000
BIaya makanan kecil 40.000
Andaikan jurnal pembalik diatas telah diposting, saldo kas kecil menjadi debit Rp. 500.000dan akun-akun biaya saldonya menjadi kredit. Pada tanggal pengisian berikutnya, jurnal yang dibuat adalah debit biaya-biaya sebesar jumlah pengisian kembali sebelumnya sampai pengisian kembali sekarang.
Contoh : dari kasus diatas anggaplah pengeluaran dari tanggal 2 januari sampai 15 januari 2011 adalah pembelian materai dan perangko sebesar Rp. 200.000. Pengisian kembali dilakukan tanggal 15 januari 2011 sehingga pengisian kembali sebesar Rp. 440.000 dengan perhitungan sbb:
Tahun 2010 15 - 31 Des | Tahun 2011 2 – 15 Jan | Total | ||||
Biaya Langganan Koran Biaya materai dan perangko Biaya makanan kecil | Rp. 150.000 50.000 40.000 Rp. 240.000 | - Rp. 200.000 Rp. 200.000 | Rp. 150.000 250.000 40.000 Rp. 440.000 |
Adapun jurnal pengisian kembali pada tanggal 15 januari 2011 adalah sbb :
Jan 15 Biaya Langganan Koran Rp. 150.000
Biaya materai dan perangko 250.000
Biaya makanan kecil 40.000
Kas Rp. 440.000
Contoh Kas Kecil Sistem Dana Berfluktuasi
Seperti kasus diatas tetapi perusahaan menggunakan system dana berfluktuasi. Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi.
- Pembentukan kas keci
Jurnal untuk mencatat pembentukan dana kas kecil
Des 15 Kas kecil 500.000
Kas 500.000
- Penggunaan dana kas kecil
Des 16 Biaya langganan Koran 150.000
Kas kecil 150.000
Des 20 Biaya materai dan perangko 50.000
Kas kecil 50.000
Des 27 Biaya makanan kecil 40.000
Kas Kecil 40.000
- Pengisian kembali kas kecil
Jurnal untuk mencatat pengisian kembalitanggal 31 desember 2010
Des 31 Kas kecil 240.000
Kas 240.000
Karena sistem dana berfluktuasi terkadang jumlah pengisian kembali berubah / tidak seperti jumlah semula pada saat pembentukan kas kecil
Misal : PT Rahadian pada tanggal 31 desember 2010 mengisi kembali dana kas kecilnya sebesar Rp. 250.000 maka jurnal pencatatannya adalah :
Des 31 Kas kecii 250.000
Kas 250.000
selanjutnya klik "MAKALAH AKUNTANSI 2 KAS bab 5"
No comments:
Post a Comment