Yang berprestasi
rendah berubah menjadi berprestai super
Ketika menemukan
passion
Didunia sekarang
ini, anak-anak ditekan semakin keras untuk berprestasi bagus baik dalam bidang
akademis maupun di bidang-bidang lainnya. Maka, aku duduk disini memandangi penelitianku,
dan bertanya-tanya mengapa kita menginginkan nak-anak kita berprestasi disegala bidang, ketika
banyak orang sukses justru berawal dari prstasiyang rendah. Sebagai contoh
siapakah yang mengucapkan hal ini?
“....aku duduk di
ruangku dalam keadaan kecewa dan tertekan mencoba memikirkan apa yang harus aku
lakukan dengan hidupku.”
Orang tersebut
tidak lain adalah Bill Gates. Menurut seorang penulis, Janet Lowe, “Ketika ia
duduk di bangku keelas enam, Gates memiliki prestasi yang rendah di sekolah,
bertengkar dengan ibunya, dan bergumul dengan hidupnya. Orang tuanya memutuskan
untuk mengirimnya ke seorang psikolog untuk mendapatkan konseling.”Ya ampun,
bocah itu, si Gates, benar-benar seorang pecundang. Dia tidak akan bisa menjadi
apa-apa.” Tetapi, ketia Bill menemukan passionnya dalam bidang perangkat lunak,
ia lansung melesat dan melesat sangat tinggi.
Dan bagaimana
dengan Michael Eisner? Saudara perempuannya adalah salah satu murid dengan
nilai “A” da sangat hebat dalam olahraga ski es, Ya ampun , dibanding dengan
kakanya, si kecil Michael tampak lebih menyerupai anak yang tanpa masa depan.
Ia berkata bahwa ia sudah cukup puas dengan kenyataan bahwa ia hidup, dan tidak
memiliki tujuan-tujuan yang tepat setelah ia menemukan passionnya di bidang industri
hiburan.
Kemudian ada
lagi, Ben Saunders. Ben pernah bilang padaku bahwa ia meletakkan kartu
raportnya yang di bingkai di atas meja kerjanya. Raport itu menyebutkan : “Ben
kurang memiliki kemampuan untuk meraih apapun yang berharga”. Sungguh mengherankan bahwa ketika ia akhirnya menemukan
passion-nya pada petualangan dialam, Ben mampu menarik kereta luncur sejauh 800
mil, dan menjadi orang termuda yang pernah ber ski solo di kutub Utara,
menurutku, hal itu menunjukkan “kemampuan”.
Linda Keeer,
general manager sony pictures berkata, “Aku selalu dapat nilai C selama SMA,
dan aku siswa yang sangat malas. Namun kenyataan ini berubah, setelah aku
beranjak ke collage yang aku pilih sendiri, dan menjadi sangat sukses, karena
aku menentukan passion-ku. Jika anda memiliki sesuatu passion, anda akan
membuat perubahan yang besar. “Ya , menemukan passion-mu seperti halnya
menyalakan mesin turbo di mobilmu. Mesinnya boleh sama, tetapi tenaganya jauh
lebih besar.
Jadi tidak
apa-apa jika anak-anak memulai dengan lambat. Jika mereka tidak menjadi seperti
Eistein di usia delapan tahun, jangan panik. Bahkan Albert Eistein bukanlah
Eistein ketika dia masih delapan tahun. Si Albert kecil benar-benar seorang
anak berprestasi rendah yang tidak berbicara hingga berusia tiga tahun,
mengalami kesulitan belajar disekolah, dan bekerja bertahun-tahun sebagai
pegawai rendahan di suatu kantor paten. Namun ia mengikuti passion-nyya di
bidang fisika, mengembangkan teori Relativitas, dan menjadi fisikawan terbesar
didunia. Saya yakin bahwa Albert akan berkata bahwa seberapa cepat anda bisa
meraih sukses adalah relatif. Anak-anak yang sat ini berprestasi rendah dapat
berubah menjadi Eistein-Eistein masa depan, jika mereka bisa menemukan
passion-nya.
Enrgi akan muncul
dari dalam ketika anda mencintai apa yang anda lakukan.
Keith Black
ahli bedah saraf.
No comments:
Post a Comment